BLORA - Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Jawa Tengah, Drs. H. Imam Haromain Asy’ari, M.Si pada Jumat,
24 Februari 2012 hadir dalam acara Peresmian Gedung KUA Randublatung yang berlokasi
di Desa Wulung, Kecamatan Randublatung. Pada kesempatan tersebut hadir juga
Kepala Kantor Kementerian Agama kab. Blora, Drs. H. Tri Hidayat beserta ibu,
Kasubag TU, Drs. H. Dwiyanto, M.Ag dan ibu, Kasi Urais, Drs. H. Maspuin, M.Pd,
Kepala KUA Randublatung Abdul Malik, MSi, jajaran Kasi dan Gara Zawa Kemenag
Blora, seluruh Kepala KUA Blora, pengawas, tokoh agama setempat serta para
Pejabar Muspika Kecamatan Randublatung.
Dalam Sambutannya,
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Blora, Drs. H. Tri Hidayat mengucapkan
terima kasih atas kesungguhan KUA Randublatung untuk membangun gedung yang
meskipun dengan dana yang minim namun berhasil mendirikan bangunan baru
meskipun masih “minimalis” tapi sudah berhasil menyelesaikan dengan baik
melebihi dari perkiraan target, “Saya juga berharap dengan gedung yang baru
akan dapat meningkatkan kerja yang lebih baik lagi nantinya bagi pelayanan
masyarakat di Randublatung” ujar nya serus. Pria kelahiran Kudus tersebut juga
mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Kemenag Wilayah yang mendukung
pelaksanaan pembangunan gedung KUA Randublatung, sehingga pelayanan pernikahan
dan keagamaan tidak lagi dilakukan di atas tanah wakaf milk masjid dan berharap
juga bisa mendukung untuk pembangunan gedung KUA lain yang juga sudah hampir
tidak layak untuk ditempati.
Sementara
itu, Kakanwil Kemenag Jateng, Drs. H. Imam Haromain Asy’ari menyampaikan bahwa
pembangunan gedung KUA yang baru meskipun masih “minimalis” tersebut harus
disyukuri terlebih dahulu untuk meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas
bagi pelayanan pernikahan dan keagamaan di Kecamatan Randublatung. Meskipun
dana yang digunakan hanya sedikit, namun dengan syukur mudah mudahan akan ada peningkatan
untuk tahun berikutnya untuk penyelesaian pembangunan lebih lanjut. Begitu pula
pihaknya menegaskan bahwa pemikiran bahwa Kementerian Agama adalah institusi
yang banyak melakukan penyimpangan adalah tidak benar seperti misalnya dalam
pernikahan bisa terjadi kalau biayanya sangat murah, tetapi harus berdasarkan
ketentuan bahwa penyelenggaraan pernikahan harus dilakukan di kantor KUA,
karena tidak ada alokasi dana bagi penghulu untuk turun ke berbagai daerah.
“tapi kalau pernikahan itu benar benar dilakukan di kantor KUA maka saya yakin
antrean pernikahan akan lebih banyak dari daftar tunggu ibadah haji, apalagi
mengingat jam kerja kantor Sabtu dan minggu libur, apakah mungkin pernikahan
bisa ditunda?” ujar Kyai pengelola pesantren di Denanyar, jombang tersebut di
hadapan tamu undangan yang hadir. Namun demikian, pihaknya juga berpesan agar
pelayanan di jajaran Kementerian Agama terutama untuk pernikahan benar benar
memuaskan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Dengan niat yang
ikhlas, maka kita akan menjadi manusia yang ikhlas beramal serta kinerja selalu
berprestasi yang Insya Allah akan selalu sukses dunia akhirat” imbuh pria
kelahiran Jombang tersebut santun. Selain itu, orang nomor satu di jajaran
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah itu juga mengingatkan bahwa
siapapun karyawan di lingkungan Kemenag harus berjiwa melayani, dan berlomba
lomba untuk beramal baik karena manusia yang menanam kebaikan pasti akan
memetik hasil kebaikannya terutama bagi masyarakat begitu pula sebaliknya.
“mari kita tingkatkan kerja yang positif dan menambah amal ibadah kita untuk
melayani masyarakat yang lebih baik lagi pada masa mendatang” tuturnya di akhir
sambutan sekaligus meresmikan gedung baru KUA Randublatung.
Acara
pembukaan pun dilanjutkan dengan peresmian gedung dengan penandatanganan pada
bangunan oleh Kakanwil serta pemotongan pita oleh Kepala Kantor Kemenag Kab.
Blora sebagai simbol telah diresmikannya gedung KUA Randublatung untuk bisa
digunakan bekerja dalam pelayanan serta meninjau ruangan dalam gedung KUA yang
baru dibangun. Kasi urais, Drs. H. Maspuin, M.Pd juga berharap melalui
peningkatan kualitas bangunan gedung KUA akan membawa dampak positif bagi
pelayanan masyarakat di Randublatung.