BLORA,- Adanya pengawasan makanan halal merupakan bentuk komitmen
pelayanan untuk masyarakat, sehingga kualitas produk makanan oleh produsen dapat
lebih terjamin kehalalannya. Untuk itu, Kemenag
Kabupaten Blora melalui bidang Urais melakukan pembinaan produk makanan halal
bagi para pegawai di lingkungan KUA dan penyuluh yang diharapkan dapat
disosialisasikan lebih lanjut pada masyarakat. Demikian diungkapkan oleh Drs. H. Masfuin, M.Si dalam acara Sosialisasi
Sertifikasi Produk Makanan Halal di aula Kankemenag Blora pada Kamis, 9 Agustus
2012.
Pihaknya juga menyatakan bahwa produk makanan halal sangat
penting karena memiliki dampak psikologis bagi rohani masyarakat, yakni makanan
yang diolah dalam darah dihasilkan dari hasil olah proses yang halal sesuai
syariah dan lebih higienis. Dengan munculnya
rekayasa genetika saat ini banyak perpaduan produk olahan yang belum teruji
kehalalannya baik melalui proses maupun produk yang dihasilkan.Selain itu,
penyembelihan hewan pun sudah seharusnya turut dipantau agar sesuai dengan
syariat Islam dengan kualitas yang higienis.
Untuk itu, Sekretaris MUI Blora tersebut juga berharap para
penyuluh, maupun pegawai yang bersentuhan di masyarakat bisa mensosialisasikan
pentingnya produk makanan halal sebagai bentuk peningkatan kualitas konsumen
masyarakat muslim.
Masyarakat yang memproduksi makanan bisa mengajukan
permohonan sertifikasi halal sesuai yang diatur dalam perundang undangan kepada
LP POM MUI (Pengawasan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia) yang
mendapatkan rekomendasi dari kepala kankemenag setempat.
Sementara itu, Kepala
Kankemenag Blora, Drs. H. Tri Hidayat menyatakan bahwa masyarakat seharusnya mendapatkan makanan yang terjamin kehalalannya
sehingga sangat penting untuk melakukan sertifikasi produk makanan halal
tersebut sesuai prosedur yang ada.
Dalam kesempatan
tersebut juga diadakan peningkatan kualitas operator pengelola SIMKAH bagi KUA
dari berbagai Kecamatan di Blora sehingga semua data bisa diolah melalui
fasilitas teknologi untuk lebih mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Selain itu juga diselenggarakan kegiatan Penutupan Manasik
Haji pada Senin, 27 agustus di Gedung Sasana Bhakti Blora, setelah adanya
bimbingan manasik haji yang berjalan lancar dan tertib. Jamaah haji yang
akan berangkat pada tahun ini mengikuti kegiatan manasik dengan penuh semangat,
yang dibimbing oleh Ketua MUI Blora, KH Muharor Ali, KH Ishad Shofawi, H. Zaki
dan didampingi oleh calon petugas kloter.
Dalam Sambutannya, Kepala Kankemenag
Blora, Drs.H. Tri Hidayat menyampaikan semoga manasik haji yang diikuti oleh jamaah bisa dijalankan dengan
baik serta perlunya menjaga kesehatan supaya nanti lancar ibadahnya.
Menurut Kasi Haji dan Umroh, Drs. Larpin pada
tahun ini Biaya pelunasan Ibadah Haji (BPIH) ada kenaikan karena beberapa sebab
, antara lain karena adanya renovasi pemondokan sekitar masjidil harom mengalami pembongkaran sehingga pemondokan
lebih jauh, harga Bahan bakar pesawat
(artur) juga naik, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar naik dibanding
tahun lalu.
Selain itu, pihaknya juga
berharap dengan pemberangkatan kegiatan
ibadah haji hendaknya para calon jamaah
haji melaksanakan ibadah haji diniati
dengan keikhlasan , dilandasi keimanan dengan mengharapkan Ridho Allah sehingga
menjadi haji yang mabrur serta tetap
menjaga akhlakul karimah selama menjalankan ibadah haji.
Acara halal bihalal pun juga
digelar baik oleh lingkungan Kankemenag Blora yang dipimpin oleh Kakankemenag
Blora, Drs. H. Tri Hidayat serta oleh Dharwa Wanita Kemenag Blora dipimpin Ny.
Sulati Tri Hidayat sebagai sarana bersilaturahim dan saling memaafkan.
Begitu pula digelar Halal bihalal
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) daerah Blora pada Senin, 10 September
yang dihadiri oleh ketua Pusat IPHI, Drs. Kurdi Mustofa, MM. Kepala Kankemenag
Blora, Drs. H. Tri Hidayat menyatakan semoga IPHI bisa menjadi sarana
silaturahim bagi jamaah haji sebelum dan
paska haji serta bersinergi dengan
pemerintah dan programnya bisa membawa manfaat bagi kemaslahatan umat. (ima)